Thursday, 28 February 2013

Asal usul nama Jember

Asal Usul Nama Jember

Kota Jember masuk dalam wilayah Jawa Timur. Di kota tersebut mengalir sebuah sungai yang besar. Hulu sungai bercabang dua, dan bertemu di kota Jember, lalu mengalir ke selatan ke daerah bernama Sungai Bedadung. Sungai Bedadung bersama-sama dengan Kali Besini bermuara di Nusa Barung.
Pada tepi Sungai Bedadung terletak makam puteri Prabu Brawijaya dari Majapahit. Puteri tersebut bernama Endang Ratnawati, ia sangat cantik parasnya. Kecantikan puteri Endang Ratnawati termashur sampai ke daerah-daerah lain di luar istana, sehingga banyak raja ingin melamarnya. Karena Endang Ratnawati belum berniat berumah tangga, maka segala lamaran dari siapa pun ditolaknya. Endang Ratnawati berkeinginan hidup menyepi untuk memuji keangungan Tuhan.
Pada suatu malam yang sunyi dan sepi, pergilah sang puteri meninggalkan istana untuk pergi ke suatu tempat, ia keluar masuk hutan. Suatu hari Endang Ratnawati mandi di sungai Jompo, untuk menghilangkan rasa penat dan panas. Ketika sedang menikmati mandinya, ada seorang satria tampan memperhatikannya. Semula satria ini tampak mendekatinya pelan-pelan kemudian ingin menyapanya. Namun Endang Ratnawati marah, demikian pula dengan satria. Mereka belum berkomunikasi, namun keduanya sudah saling marah. Satria itu langsung menarik Endang lalu memperkosanya.
Setelah peristiwa itu terjadi, Endang dengan perasaan sedih duduk merenungi nasibnya yang malang. Tidak di sengaja, keluarlah kata-kata dari Endang yaitu "jember, jember, badanku sudah kotor". Sesudah itu, ia bunuh diri di dekat Sungai Jompo, tempat ia mandi.
Ada seorang pertapa yang tahu akan peristiwa yang menimpa Endang. Maka dibawanya jasad Endang ke sana kemari. Siapa tahu ada kaum kerabatnya. Ternyata tidak ada kaum kerabat yang dijumpainya. Oleh karena itu, mayat Endang dimakamkan di tepi Sungai Bedadung.
Prabu Brawijaya yang tidak mengetahui puterinya bunuh diri, mengutus hambanya untuk mencari tempat Endang yang baru, setelah ia pergi dari istana. Namun para utusan raja tidak dapat menemukannya. Yang ditemukan hanyalah sebuah makam Endang. Makam tersebut lalu dibongkar dan mayat Endang yang hanya tinggal tulang belulang di bawa menghadap Prabu Brawijaya.
Prabu Brawijaya memerintahkan supaya hutan tempat ditemukannya makam Endang segera di buka, kemudian didirikan perkampungan yang diberi nama Jember.
Perkampungan itu menjadi besar dan nama Jember tetap abadi hingga sekarang. Sedangkan Makam Prabu Brawijaya di daerah Mojokerto sampai sekarang sebagai aset wisata budaya.

Friday, 22 February 2013

Sejarah Sistem Informasi Manajemen



Sejarah Sistem Informasi Manajemen
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang berarti suatu kesatuan yang terdiri komponen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasimateri atau energi. Sedangkan informasi adalah proses lebih lanjut dari data yang memiliki arti bagi pengguna untuk pengambilan keputusan. Jadi, sistem informasi dapat dikatakan sebagai sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen dalam organisasi untuk mnyajikan informasi bagi pengguna.
Sistem informasi manajemen mempunyai pengertian sebagai suatu metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen, yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan operasional organisasi yang bersangkutan dapat dilakukan secara efektif (Stoner JAF., 1991).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sebuah sistem terpadu haruslah terdapat hubungan antara data dan pengolahan. Hubungan atau integrasi data dicapai melalui “data base”. Pada sebuah sistem pengolahan informasi, “data base” terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh sistem. Pada SIM istilah “data base” biasanya dipakai khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oleh komputer. Manajemen sebuah “data base” adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yang disebut sebagai sebuah sistem manajemen “data base”.
Model-model pembantu keputusan yang dipakai dalam sistem dapat berupa model cerdas (intelligence model) untuk menemukan persoalan, model keputusan (decision model) utnuk mengenali dan menganalisis penyelesaian yang mungkin, dan berbagai model pilihan seperti model optimisasi (optimization model) yang memberikan suatu penyelesaian optimal atau metode pemuas untuk memutuskan sebuah penyelesaian yang memuaskan. Dengan kata lain, diperlukan berbagai rancangan analitis dan permodelan untuk memenuhi berbagai situsi yang memerlukan keputusan.
Kemajuan komputer sangatlah mendukung dalam proses pengolahan data. Pemrosesan data elektronik (Electronic Data Processing disingkat EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara berulang kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang sederhana. Selain itu, pengertian Electronic Data Processing ( EDP ) secara umum adalah penggunaan metode otomatis dalam pengolahan data komersil.
Perkembangan EDP kemudian berkembang menjadi konsep Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer yang merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.



DAFTAR PUSTAKA

Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar SIM. Jakarta: PT Gramedia
Stoner JAF., 1991. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan dalam Manajemen (I). Jakarta: Erlangga