Sunday, 29 September 2013

#mahasiswa_tingkat_akhir

Minggu, 29 September 2013 | Telah direncanakan bahwasannya hari ini Kembang memutuskan untuk tidak libur dan akan konsultasi ke DPU (Dosen Pembimbing Utama). Niat untuk mempersiapkan segala urusan sebelum berangkat sudah penuh. Tadi malam, yang ada di benak Kembang adalah besok pagi harus bangun pagi, lalu nyuci baju yang sudah menumpuk dalam kurun waktu sepekan ini, dan bla..bla..bla.... Dan pada akhirnya, pagi ini Kembang bisa bangun pagi >>> 1 mission completed.
Setengah jam yang lalu Kembang "terpaksa" mengakui bahwa kita itu hanya bisa merencanakan, yang menentukan adalah Sang Pemilik Waktu.
Pak DPU lha kok membatalkan konsultasi*, padahal kemarin sudah janji tuh jika sekarang beliau menyanggupi untuk bertemu
*kemungkinan besar, kejadian itu gak hanya 1 atau 2 kali, tapi..

dan yang terjadi pagi ini adalah:
- kembali ke kasur (praktek jurus "pancal kemul")
- nyuci bajunya ditunda LAGI
- dan sepertinya akan terjadi malasisasi
>>> No mission completed

please:
Jangan salahkan kami selaku MAHASISWA TINGKAT AKHIR jika lulusnya "mungkin agak" lama. Tapi inilah yang esok akan menjadi cerita bagi anak cucu kita.
Jangan berkecil hati Kawan Kembang....
Tuhan berada di sisi Mahasiswa Tingkat Akhir.. Amien..

Saturday, 28 September 2013

seperti inikah kita..?


Seorang mandor bangunan yg berada di lt 5 ingin memanggil pekerjanya yg lagi bekerja di bawah

Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000- yg jatuh tepat di sebelah si pekerja.
Si pekerja hanya memungut Rp 1.000 tsb dan melanjutkan pekerjaannya.

Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.
Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor...

Cerita tersebut di atas sama dengan kehidupan kita, Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita.

Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kpd NYA

Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang···
Bahkan kita selalu bilang ··· kita lagi "HOKI!"

Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik Allah.

Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yg kita sebut musibah ...! agar kita mau menoleh kepada-NYA.

Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada NYA sebelum Allah melemparkan batu kecil.